Kamis, 20 Agustus 2009

SHALAT MALAM
DI BULAN RAMADHAN
Keutamaan Melaksanakan Shalat Malam di Bulan Ramadhan
1. Telah diriwayatkan di dalam dua hadits, yang pertama dari Abu Hurairah,
bahwa dia berkata: “Rasulullah  mendorong (mereka) untuk mendirikan shalat
malam di bulan Ramadhan tanpa benar-benar memerintahkannya. Kemudian
beliau  berkata:
C?? 5; B5 )? @W><;-@ )@ CE; @ D?V8 S@
?U5 @  ST@ ? Q; K@ )@R@ @%; B5 )@
“Barangsiapa yang mendirikan Qiyam di bulan Ramadhan dengan iman dan
mengharapkan pahala, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Lalu Rasulullah  meninggal dan perkara tersebut tetap dalam keadaan
demikian.6 Kemudian keadaan ini berlanjut di masa Khalifah Abu Bakar  dan
kemudian Khalifah Umar bin Khaththab .7
Hadits kedua adalah dari ‘Amr bin Murrah al-Juhane, dia berkata:
“Seorang laki-laki dari Quda’ah mendatangi Rasulullah  dan berkata
kepadanya: ‘Ya Rasulullah, bagaimana menurutmu jika aku bersaksi bahwa
tidak ada sembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah dan engkau adalah
Rasul Allah, dan jika aku shalat lima waktu dan berpuasa dan shalat malam di
bulan Ramadhan, dan membayarkan zakat?”
Nabi  bersabda:
& >X  Y<> B) Q#
M34 7) B)
“Barangsiapa yang melakukan yang demikian, akan berada diantara para
shiddiqin dan Syuhada.”8
6 Maksudnya tidak melaksanakan Tarawih secara berjama’ah
7 Diriwayatkan oleh Muslim dan lain-lain dan juga terdapat ditemukan dalam Al-Bukhari dengan riwayat
marfu’ perkataan dari Nabi O. Telah dikeluarkan di dalam Irwa a-Ghalil (4/14/906) dan dalam Shahih Abu
Dawud (1241). Semoga Allah memberikan kemudahan kepadaku untuk menyelesaikan dan
mempublikasikannya. Akhi Zuhair berkata di dalam komentarnya terhadap risalahku “Dua Shalat Ied” (hal
32) yang dicetak ulang pada tahun 1404H: “Allah memudahkan pencetakan juz pertama Shahih Abu
Dawud dari ustadz kami Al-Albani.” Tetapi Demi Allah saya tidak mengetahui bagaimana ini bisa terjadi
padahal saya masih memegang juz pertama dan tidak mengizinkan untuk mengcopynya, apalagi mencetak
dan menyebarkannya! Serupa dengan hal ini yaitu pernyataannya dalam cetakan keempat bukuku At-
Tawasul pada tahun 1403H (hal 22) bahwa juz ketiga dari buku Silsilah Hadits Adh-Dha’ifah telah terbit,
padahal sampai saat ini (Rajab 1406H) belum diterbitkan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar